Hidup.
Hidup itu kayak permen ya? Kadang manis, kadang asam. Campur-campur, bergantian
secara tak teratur. Acak saja, tak tertebak, serba misteri. Tapi ya inilah hidup.
Yang tersusun rapi itu adalah aritmatika dan geometri. Hidup itu lebih mirip
cuaca, bisa diprediksi tapi tak selalu tepat, cuma bisa dipelajari.
Dalam
hidup, kita juga nggak selalu dapat apa yang kita mau. Bahkan sering apa yang
kita inginkan lari menjauh, dan yang tidak kita inginkan justru datang
menyerbu. Seperti halnya cinta. Terkadang cinta yang mati-matian kita
pertahankan tetap saja harus kandas. Seperti perjalanan yang harus terhenti
sebelum sampai ke tujuan. Menggantung, dan menyakitkan karena semuanya serba
terlanjur. Terlanjur dijalani, terlanjur menghabiskan waktu, terlanjur berkorban
banyak, terlanjur ada anak-anak, dan ratusan keterlanjuran lainnya. Pedih,
pasti.
Lalu
mau apa? Karena memang beginilah hidup. Sebagaimana manisnya yang kita reguk
tanpa penolakan, maka pahitnya pun harus kita terima sebagai sebuah paket.
Paket perjalanan. Maka menangis dan tertawalah tanpa menolak. Sadari sebaik
mungkin, bahwa apapun yang terjadi… tidak lebih dari sebuah proses dan
pelajaran. Semua akan berlalu jika tiba saatnya. Tidak ada yang abadi, maka
kesedihan pun tak mungkin abadi kan? Syaratnya hanya percaya, percaya bahwa
kelak kita juga akan bahagia, itu pasti. Semakin kita percaya, semakin cepat
kita bahagia. Saya yakin itu.
Ah,
hidup. Jadi apa sih sebenarnya yang diinginkan kehidupan dari kita? Itu yang
seringnya lupa kita cari tahu. Lupa kalau masing-masing kita punya tujuan
sewaktu diciptakan. Saya percaya setiap orang punya tujuan dan peranannya
masing-masing untuk kehidupan. Sudahkah maksimal peranan itu? Tapi kebanyakan orang lebih sering
mempertanyakan apa yang dia inginkan dari kehidupan. Padahal keduanya sama
pentingnya, saling mengisi dan menyeimbangkan, seperti Yin dan Yang.
#tulisan
ini saya dedikasikan untuk seorang sahabat.dituliskan dengan alakadarnya. sesederhana dan sesingkat mungkin. ;)
*merenung...
ReplyDeleteyuk mariii merenung, hehehe
DeleteMuhasabah...
ReplyDeleteTerimakasih catatannya mbak.. :)
sama-sama... semoga bermanfaat.
Delete:)