Menulis adalah kejujuran dalam bentuk yang lain, maka inilah saya dengan segala mimpi yang mungkin tak sempat disampaikan. Keinginan yang belum terwujud, harapan yang masih kupertahankan, juga cinta... dengan segala manivestasinya.
Wednesday, 16 November 2011
Where's Your Blackberry?
Selayaknya cita rasa makanan, style pakaian, merk HP dan lain sebagainya, semua orang punya pilihannya sendiri-sendiri. Dan saya, bukan tipe orang yang membeli sesuatu karena keinginan saja, tapi lebih berdasarkan kebutuhan. Walaupun saya ingin, tapi jika tak butuh, saya tak akan membelinya.
Beberapa tahun belakangan, Blackberry mulai marak dibicarakan dan dibeli orang. Saya tertarik dan ingin, tapi saya tidak terlalu butuh (disamping juga saat itu harga BB masih terbilang mahal :P). Sampai kemudian saingannya muncul, Android. Saya tentu jauh lebih tertarik pada yang kedua ini. Karena yang saya butuhkan banyak terdapat di dalamnya. Maka ketika yang lain sibuk mengganti ponselnya dengan Blackberry, saya tidak terpancing, saya punya pilihan sendiri. Biarlah saya jadi kurang gaol, tak apa. Nggak punya BB, so what?
Semakin ke sini semakin sering saya disapa dengan, "bagi PIN BB-nya dong!" "emang hidup harus ada BB ya?" jawab saya sekenanya. Apalagi sepertinya di dunia menulis yang saya geluti ini tidak terlalu butuh BB atau apalah, yang penting ada nomor handphone, dan email, serta jejaring sosial yang selalu update. Tapi sejak saya memulai bisnis online, pertanyaan "ada pin BB?" selalu saya terima setiap hari.
Mereka bilang, untuk dunia bisnis BB sangat menunjang sekali, it will support your communication easily! Apa iya? Nyatanya, iya! Oh my god, sepertinya gumaman saya bahwa saya tidak perlu pakai BB, sebentar lagi akan terbantahkan (atau sudah?).
Lieta VS BB
No comments:
Post a Comment